Tuesday, June 1, 2010

MEMBUAT FILTER AIR SENDIRI

Air merupakan sesuatu hal yang sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari, baik untuk dikonsumsi sebagai air minum, mencuci pakaian maupun dipergunakan untuk keperluan lainnya.

Di daerah tertentu air yang layak dikonsumsi cukup sulit didapatkan, walaupun kita sudah mencoba membuat sumur air atau sumur bor yang cukup dalam ternyata air yang kita dapatkan masih kurang layak untuk dikonsumsi.

Dalam web site ini saya mencoba untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan anda untuk mendapatkan solusi agar anda bisa mendapatkan air yang layak untuk dikonsumsi, yaitu dengan cara membuat sendiri sistem filter air yang cukup murah dan praktis.

Filter sejenis ini mampu untuk mengatasi kualitas air yang kurang baik, seperti air yang banyak mengandung Zat Besi/Ferrum (Fe), Manganese (Mn), Zink (Zn) dan Timbal (Pb) dimana zat-zat tersebut dapat mengganggu kesehatan kita, selain itu bila air tersebut kita pakai untuk mencuci pakaian maka hasil cuciannya akan berwarna kuning/coklat bahkan lantai kamar mandipun akan cepat kotor, rusak dan berwarna kuning.

Air baku atau air masukan yang bisa diproses untuk sistem filter air ini adalah air tanah, air sumur dan air PDAM (kadang air PAM mengandung Fe/zat besi disebabkan banyak pipa-pipa distribusinya sudah tua dan berkarat).

Sedangkan untuk air sungai yang turbiditas atau kekeruhannya mencapai 10,000 NTU (Nephelometric Turbidity Units) proses filtrasinya memerlukan proses yang terdiri dari:

1. Proses aerasi yaitu proses pemberian udara pada air baku
2. Proses flokulasi yaitu proses pemisahan partikel-partikel yang terkandung dalam air baku dengan bahan alum (koagulan)
3. Proses sendimentasi, yaitu proses pengendapan partikel-partikel hasil flokulasi
4. Proses filtrasi
5. Proses disinfectan untuk mematikan bakteri yang masih terkandung dalam air hasil olahan sebelumnya.

Untuk memulai pembuatan filter dengan air baku yang berasal dari air tanah, air sumur dan air PDAM (bukan berasal dari air permukaan ataupun sungai) kita bisa memulai dengan mempersiapkan bahan-bahan yang akan diperlukan sebagai berikut:

- Pipa PVC (Kita bisa mempergunakan pipa dg diameter 6",8",10" atau 12")
- PVC end cap yang sesuai dg ukuran pipa yg akan dibuat casing.
- Pipa PVC ¾"
- Pipa PVC adapter ¾"
- Valve (keran) ¾"
- Knee ¾"
- Tee pipe ¾"
- PVC dop/end cap ¾"
- Bahan PVC lembaran yg ukurannya disesuaikan dg diameter bagian dlm pipa PVC utk casing
- Seal tape
- Lem PVC
- Amplas

Media:
a. Pasir Silica1mm & 2.5mm size
b. Zeolite 2.5mm size
c. Carbon Active 1.5mm size
d. Gravel (batu kali) 1cm-1.5cm size

Catatan:
Jumlah bahan yang diperlukan tergantung dari pemakaian ukuran casing yang akan dibuat. Semakin kecil ukuran media pasir, maka kualitas air yang dihasilkan akan semakin baik.
Peralatan yang harus dipersiapkan:
- Meteran
- Spidol
- Gergaji
- Alat bor
- Mata bor dengan ukuran kecil dan mata bor ukuran ¾"
- Tapping ukuran ¾"
- Kunci pipa
- Kain lap
- Sarung tangan kerja
- Kacamata kerja (goggle)

Setelah bahan-bahan dan peralatan yang diperlukan sudah tersedia lengkap maka kita bisa memulai dengan membuat casing filter.

Langkah-langkah pembuatan casing/tabung :
I. Potong pipa PVC 6" sebanyak 4 buah, dengan gergaji dengan ukuran masing-masing 1.2 meter panjangnya, kemudian haluskan ujung-ujung hasil potongannya dengan amplas besi ukuran halus (1000)

II. Buat 4 lubang dengan diameter masing-masing ¾" dengan bantuan alat bor yang terdiri dari:
1. Lubang untuk pipa input/inlet dibuat dengan jarak 10cm dari ujung batas casing sampai dengan titik tengah lubang yang akan dibuat.
2. Lubang untuk penggantian media filter dibuat dengan jarak 20cm dari ujung atas casing sampai dengan titik tengah lubang yang akan dibuat dan jarak 32cm dari titik tengah lubang sampai dengan ujung dasar casing.
3. Lubang untuk pipa output/outlet dibuat dengan Jarak 20cm dari ujung dasar casing sampai dengan titik tengah lubang yang akan dibuat.
Selanjutnya anda harus membuat ulir dalam pada masing-masing lubang yang telah dibuat dengan mempergunakan alat tapping ukuran ¾".
Ilustrasi lubang pada casing yang telah dibuat

III. Buat 2 saringan untuk tiap-tiap casing (untuk dasar media dan batas atas media) yg kemudian di tempatkan pada bagian dalam casing PVC supaya media tidak terbawa keluar pipa saluran (sebaiknya dibuat dari bahan PVC dan tidak terbuat dari bahan yang bisa terkorosi).

IV. Bahan PVC lembaran dipotong sesuai dengan ukuran diameter dalam dari casing, kemudian buatlah lubang-lubang dengan ukuran kecil dengan alat bor.

V. Buat dudukan saringan dari bahan pipa PVC kurang lebih dengan lebar 2 cm dan dipotong menjadi 16 bagian seperti gambar berikut (yg dipakai sebagai dudukan cukup 8 buah saja)

VI. Kemudian rekatkan potongan-potongan pipa tersebut pada bagian dinding dalam pipa PVC (casing) dengan jarak sekitar 30cm dari ujung dasar dan sekitar 15cm dari ujung atas pipa PVC (casing) dengan perekat khusus PVC (jangan lupa untuk membersihkan bidang yang akan direkat dengan menggunakan pamplas besi yang halus, kemudian sisa geramnya dibersihkan supaya daya rekatnya semakin baik).

VII. Pasang dan rekatkan saringan yang telah dibuat diatas dudukan yang telah terpasang pada bagian bawah casing dengan perekat PVC.

VIII. Tutup dasar tabung dengan end cap PVC (jangan lupa untuk membersihkan bidang yang akan direkat dengan amplas)

Catatan:
Selain saringan yang dibuat dari bahan PVC seperti yang diterangkan diatas, ada juga cara lain untuk membuatnya yaitu dengan mencetak bahan serat fiber+resin+hardener dengan cetakan pipa PVC yg sesuai dengan ukuran casing yang akan kita buat (bahan-bahan tersebut bisa dibeli di toko-toko kimia dengan harga yang murah) sedangkan untuk lubang-lubang saringannya, bisa kita buat dari sedotan minuman botol yang ditancapkan pada adonan resin sewaktu belum mengeras. Hanya sewaktu akan di pasangkan pada casing pastikan saringan tersebut sudah dicuci sampai betul-betul bersih.

IX. Masukan media filter (yang sudah dicuci terlebih dahulu dengan air) dari bagian atas masing-masing casing dengan langkah dan komposisi:
1. Masukan batu gravel hitam ukuran 1cm-1.5 cm kedalam casing dengan ketebalan 5cm.
2. Masukan pasir silica ukuran 2.5mm kedalam casing dengan ketebalan 10cm.
3. Masukan pasir zeolit ukuran 2.5mm kedalam casing dengan ketebalan 15cm.
4. Masukan carbon active ukuran 1.5mm kedalam casing dengan ketebalan 15cm.
5. Dan yang terakhir untuk lapisan media yang paling atas kita tambahkan pasir silica ukuran 1mm kedalam casing dengan ketebalan 15cm.
Ilustrasi komposisi dan ketebalan media

Keterangan:
Penggunaan media Pasir Silica berfungsi untuk menghilangkan kekeruhan pada air, Carbon Active untuk menghilangkan zat organic yang aktif, seperti bau, rasa dan warna sedangkan Zeolite berfungsi untuk menghilangkan kadar Zat Besi/Ferrum (Fe), Manganese (Mn), Zink (Zn) dan Timbal (Pb).

X. Pasang dan rekatkan saringan yang telah dibuat diatas dudukan yang telah terpasang pada bagian batas atas media dalam casing dengan perekat PVC.

XI. Langkah terakhir adalah pemasangan end cap pada bagian atas casing.

XII. Periksa kembali setiap sambungan pipa dan hasil perekatan lainnya sebelum filter yang telah dibuat diujicoba untuk memastikan tidak adanya kebocoran.
Berikut adalah ilustrasi filter air yang telah selesai dibuat:



Posisi valve/keran ketika melakukan filtrasi:
Valve no 1,2,3,4,5,8,9,10,11 dan 12 dalam keadaan terbuka sedangkan sebaliknya valve no 6,7 dan 13 dalam keadaan tertutup.
Posisi valve/keran ketika melakukan back wash (pembilasan media) dengan air baku: Valve no 1,6,7,9,10,11 dan 12 dalam keadaan terbuka sedangkan sebaliknya valve no 2,3,4,5,8 dan 13 dalam keadaan tertutup. Untuk mendapatkan hasil back wash/pembilasan yang lebih baik maka sebaiknya ketika valve no 1,6 dan 7 dalam keadaan terbuka kemudian valve no 2,3,4,5,12 dan 13 dalam keadaan tertutup maka valve no 8,9,10 dan 11 harus dibuka-tutup secara bergantian sampai media didalam setiap casing diperkirakan sudah bersih (posisi awal valve no 8,9,10 dan 11 ditutup semua).

Contoh:
1. back wash untuk casing pertama buka valve no 1,6,7 dan 8 kemudian tutup valve no 2,3,4,5,9,10,11,12 dan 13
2. back wash untuk casing kedua buka valve no 1,6,7 dan 9 kemudian tutup valve no 2,3,4,5,8,10,11,12 dan 13
3. back wash untuk casing ketiga buka valve no 1,6,7 dan 10 kemudian tutup valve no 2,3,4,5,8,9,11,12 dan 13
4. back wash untuk casing keempat buka valve no 1,6,7 dan 11 kemudian tutup valve no 2,3,4,5,8,9,10,12 dan 13

Posisi valve/keran ketika melakukan back wash (pembilasan media) dengan air hasil pengolahan: click to enlarge Valve no 6,8,9,10,11 dan 13 dalam keadaan terbuka sedangkan sebaliknya valve no 1,2,3,4,5,7 dan 12 dalam keadaan tertutup. Untuk mendapatkan hasil back wash/pembilasan yang lebih baik maka sebaiknya ketika valve no 6 dan 13 dalam keadaan terbuka kemudian valve no 1,2,3,4,5,7 dan 12 dalam keadaan tertutup maka valve no 8,9,10 dan 11 harus dibuka-tutup secara bergantian sampai media didalam setiap casing diperkirakan sudah bersih (posisi awal valve no 8,9,10 dan 11 ditutup semua). Cara back wash (pembilasan) seperti ini akan lebih optimum dibandingkan dengan cara pembilasan dengan menggunakan air baku. Back wash (pembilasan) ini idealnya dilakukan rutin sekali minggu untuk merawat media yang ada dalam casing, menurut pengalaman penulis media yang dipergunakan cukup diganti satu tahun sekali. Kapasitas pompa air Untuk ukuran casing 6" (dengan 4 buah tabung paralel) pompa air yang dibutuhkan cukup memakai pompa dengan daya 125 Watt (0.17 horse power).
Kapasitas filter Output/outlet air yang telah melalui sistem filter ini, dengan kapasitas pompa seperti disebutkan diatas (kira-kira 125watt) mampu menghasilkan debit air sekitar 15lt/menit (0.25lt/detik).

Berikut adalah ilustrasi filter yang dibuat dari bahan pipa PVC dengan diameter 8" dan 12", dimana komposisi serta ketebalan media yang dipakai sama dengan filter dari casing PVC 6". Filter dengan bahan casing PVC 8"



Ilustrasi Filter dengan bahan casing PVC 12" Pilihan filter air dengan rancangan yang lain Pada rancangan filter air ini kita tempatkan jenis media yang berbeda (kecuali pada casing 2 & 3) pada masing-masing casing (dengan ketebalan 60cm) seperti ilustrasi dibawah ini, hanya pada proses pembilasan medianya harus dilakukan dengan air hasil pengolahan (filtrasi) untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Posisi valve/keran ketika melakukan filtrasi: Posisi valve/keran ketika melakukan back wash (pembilasan media): Langkah 1 Membilas media dalam casing 1
Langkah 2 Membilas media dalam casing 2
Langkah 3 Membilas media dalam casing 3
Langkah 4 Membilas media dalam casing 4

Media filter :
Pasir Silica
Zeolite
Carbon Active
Gravel (batu kali)


Demikian informasi cara membuat filter air dengan biaya yang cukup murah dan anda bisa membuatnya sesuai dengan pilihan anda sendiri, semoga informasi ini bermanfaat. Selamat berkreasi!!!

Tuesday, May 4, 2010

Mau Bikin Rumah Sehat dan Nyaman Baca Tips Ini

Menjaga kesehatan tak hanya dari dalam tapi juga dari luar tubuh. Rumah sebagai tempat tinggal sehari-hari juga perlu diperhatikan 'kesehatannya'.

Bangun pagi atau pulang kantor kita banyak menghabiskan waktu di rumah. Namun karena kesibukan, seringkali kita lupa untuk menjaga kebersihan rumah. Padahal jika tidak dirawat, rumah bisa menjadi salah satu sarang timbulnya penyakit.

Dapur

Kombinasi sisa makanan dan air kotor di dapur memiliki potensi untuk menjadi tempat berkembang biak bakteri. Selalu bersihkan sisa makanan dan air serta permukaan dapur dengan produk yang memiliki kandungan anti-bakteri. Untuk memaksimalkan penggunaan, jangan lupa membaca petunjuk yang tertera dalam label kemasan pembersih.

Untuk membersihkan peralatan makan, tukar spons lama dengan spons microfiber yang lebih aman. Selain itu, untuk pembuangan sampah gunakan tempat sampah berpedal sehingga mengurangi kesempatan sentuhan tangan dengan tempat sampah. Terakhir, jangan lupa untuk membersihkan pipa saluran pencuci piring secara teratur untuk mencegah bakteri berkembang dan air kotor mengalir lancar.

Kamar Mandi

Pastikan menggunakan desinfektan atau pembersih pada semua tempat yang disentuh (wastafel, toilet, tombol lampu). Gunakan spons yang berbeda untuk membersihkan daerah toilet dan ruangan kamar mandi. Bersihkan sudut kamar mandi dan sudut-sudut di sekitar saluran pembuangan.

Bak mandi atau shower jangan sampai luput dari perhatian karena dua hal tersebut yang paling banyak disentuh ketika mandi. Selain membersihkan kamar mandi, alat-alat mandi seperti keset dan handuk wajib dicuci secara teratur dan dijemur setiap hari. Kain yang lembab dan kotor menjadi tempat yang subur untuk timbulnya bakteri.

Kamar Tidur

Kualitas udara kamar tidur sangat penting bagi kesehatan secara keseluruhan. Pastikan setiap hari ada sinar matahari langsung yang masuk ke dalam kamar. Kamar yang lembab dan kurang sinar matahari biasanya subur ditumbuhi kuman dan jamur. Jika kamar Anda menggunakan pendingin ruangan, pastikan filter AC Anda dibersihkan secara teratur paling lambat tiga bulan sekali. Mengganti seprei dan sarung bantal juga wajib dilakukan paling tidak seminggu sekali.

Ruang Keluarga

Seperti di kamar tidur, kualitas udara juga penting di ruang keluarga. Pastikan menyedot debu perabotan Anda paling tidak seminggu sekali. Untuk Anda yang memiliki hewan peliharaan berbulu seperti kucing atau anjing, sebaiknya melakukan kegiatan penyedotan debu lebih sering lagi. Selain bulu yang menempel, kaki hewan peliharaan Anda kadang juga bisa disusupi kuman atau bakteri berbahaya setelah beraktivitas di luar ruangan. Untuk merawat lantai, tak ada salahnya menggunakan pembersih lantai yang mengandung anti bakteri dan virus.

Architect Indonesia : Jakarta Home Designer Team , Project to make Your DREAM Home into Reality


RUMAH ARSITEK


Banyak pemilik rumah membutuhkan garasi, tetapi tak semua memiliki lahan yang cukup untuk mewujudkannya. ‘ARSITEK’ ‘RUMAH’ Akibatnya, ruang garasi pun berpindah ke halaman depan. Dengan memberi perkerasan pada lantai dan menambahkan teduhan secukupnya, terciptalah fasilitas dengan fungsi yang lebih kurang mirip garasi, tetapi tak harus menyediakan lahan khusus. Seiring munculnya permasalahan keterbatasan lahan untuk perumahan yang kian mencuat, terutama di perkotaan, keberadaan carport semakin populer. Carport, yang tadinya hanya dianggap sebagai garasi darurat, bahkan kini nyaris lebih populer dari garasi itu sendiri.


Tahukah Anda bahwa carport memiliki kisahnya sendiri? Carport tak semata-mata muncul karena minimnya lahan yang tersedia. Kisahnya bisa ditelusuri dari bagaimana kata carport terbentuk pertama kalinya. Kata ini pertama kali dipopulerkan oleh arsitek terkenal, Frank Lloyd Wright, sekitar tahun 1936. Bagi Frank, sebuah mobil bukanlah kuda yang membutuhkan kandang, sehingga tidak membutuhkan tempat perlindungan yang rumit. Menurutnya, carport memberi perlindungan yang lebih dari cukup karena mobil telah dibuat dengan teknologi yang baik. Hal ini bisa dipahami dengan melihat kondisi pada masa itu yang jauh berbeda dengan kondisi saat ini. ‘ARSITEK’ ‘RUMAH’ Pengaruh cuaca terhadap kondisi fisik mobil serta tingkat pencurian kendaraan bukanlah hal yang perlu dirisaukan seperti sekarang. Pada masa itu, fasilitas perlindungan mobil yang berupa carport merupakan suatu kemewahan tersendiri.


Saat ini, carport sering diartikan sebagai garasi sementara. Menilik pada asal katanya dalam bahasa Inggris, carport yang terbentuk dari kata car dan port, dapat diartikan sebagai sebuah ruang tempat memarkir mobil. Pengertian lain dari carport mengacu pada fungsinya sebagai naungan tempat parkir mobil, atap tambahan untuk perlindungan mobil, atau suatu struktur yang digunakan untuk memberi perlindungan tertentu bagi kendaraan terutama mobil. Pada prinsipnya, ‘ARSITEK’ ‘RUMAH’ beberapa pengertian tersebut mengacu pada pengertian carport sebagai sebuah fasilitas berupa ruang yang terbentuk dari struktur atap tertentu yang berfungsi untuk menyimpan kendaraan.


Ada beragam pertimbangan yang menyebabkan pemilik rumah menambahkan carport pada halaman rumahnya. Beberapa pengguna membutuhkan carport sebagai tempat parkir sementara sebelum mobil dimasukkan ke dalam garasi pada malam hari. Ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa akses keluar-masuk kendaraan akan lebih mudah daripada jika harus keluar masuk garasi. Alasan lainnya adalah keterbatasan lahan tidak memungkinkan disediakannya ruang untuk garasi karena garasi umumnya merupakan bagian dari bangunan rumah sehingga membutuhkan lahan yang cukup dan perencanaan khusus. Faktor biaya juga menjadi pertimbangan lain untuk memutuskan memilih carport. Mengingat konstruksi carport bisa dibuat jauh lebih sederhana daripada garasi, biaya pembuatannya pun dapat ditekan seminimal mungkin.


Meski demikian, konstruksi sederhana tak berarti asal-asalan dan seadanya. Bayangkanlah jika konstruksi carport dibuat tanpa perencanaan yang matang. Apa jadinya jika tiang atau carport runtuh menimpa mobil kesayangan Anda? Jangan lupa pula, keberadaan carport yang terletak di muka rumah akan mempengaruhi tampilan wajah rumah secara keseluruhan. ‘ARSITEK’ ‘RUMAH’ Maka, meski tidak diperlukan sebuah perencanaan yang rumit sebagaimana ketika membangun rumah, membuat carport membutuhkan perencanaan yang cermat dengan beberapa pertimbangan tertentu. Tujuannya tentu saja agar diperoleh carport yang kuat sehingga dapat mengakomodasi fungsi utamanya untuk melindungi kendaraan, mendapat bentuk yang tepat sesuai dengan yang diinginkan, serta menghasilkan tampilan yang indah untuk mendukung tampilan wajah rumah. Untuk itu, jangan lupakan hal-hal berikut ini ketika Anda merencanakan pembuatan carport.



  1. Luas lahan

    Akhirnya penentuan system pondasi kami pilih, yaitu memakai tiang pancang menggunakan kayu bulat dengan panjang 12 M’ dengan diameter pangkal rata – rata 20 cm, kayu tersebut sering disebut oleh orang – orang di Pontianak adalah kayu Betangor. Pondasi foot plate seperti biasa dengan ukuran tapak bervariasi tergantung kebutuhan, dimana disetiap foot plate kami pancang kayu betangor berjumlah 25 buah, dengan jumlah seluruh footplate 60 titik berarti ada 1600 batang kayu yang tertancap, belum lagi pada dinding penahan tanah sepanjang lebih dari 500 M’ dimana disetiap M’ tertancap kayu diameter 8 dengan panjang 6 M’ berjumlah 10 buah, ‘ARSITEK’ ‘RUMAH’ berarti ada 5000 batang kayu yang tertancap, wah sungguh luar biasa membangun pondasi di lahan gambut, belum lagi kami harus berpacu dengan air yang terus mengalir ketika pekerjaan pengecoran berlangsung, yang jelas ini adalah pengalaman yang sangat berharga.

  2. Letak carport

    Penempatan carport harus memperhatikan sirkulasi kendaraan ketika keluar-masuk carport maupun arah dan arus kendaraan di jalan yang berbatasan dengan halaman. Bagi rumah di lahan satu muka, perhatikan akses keluar-masuk rumah pada pintu utama. Usahakan letak carport tidak menutupi pintu utama. Jika pada kondisi tertentu letak carport menutupi pintu utama, siasati dengan memberikan penanda menuju akses pintu utama, misalnya berupa pola jalan setapak, pergola, atau penanda lainnya.

  3. Bentuk dan struktur atap carport

    Alternatif pilihan bentuk dan struktur atap carport sangat beragam. Selain bergantung pada selera pemilik rumah, hal penting yang harus dipertimbangkan adalah bahwa tampilan desain atap carport berpengaruh secara langsung terhadap tampilan wajah bangunan secara keseluruhan. Oleh karenanya, perhatikan kesesuaiannya dengan konsep desain maupun gaya rumah yang bersangkutan. Selain itu, harus dipilih konstruksi atap yang tepat. Hal ini berpengaruh terhadap kekuatan dan ‘ARSITEK’ ‘RUMAH’ keamanan struktur, juga dapat mempengaruhi tampilan wajah bangunan.

  4. Letak talang air

    Rencanakan pembuangan air hujan sejak awal. Jika direncanakan memasang talang, perhitungkan jaringan utilitas yang sudah ada. Pada atap carport yang berupa atap datar dan direncanakan tanpa talang, perhatikan kemiringan dan arah jatuhnya air hujan, jangan sampai terjadi genangan air karena sudut kemiringan yang salah ataupun teras yang becek terciprati air hujan akibat arah jatuh yang salah. Selain atap, perhatikan juga elemen lantainya. Lantai carport juga harus didesain secara benar untuk dapat mengalirkan air menuju saluran yang direncanakan.

  5. Pemilihan material

    Selain faktor kekuatan, kemudahan pemasangan, dan perawatan, pemilihan material pun harus memperhitungkan pengaruh karakteristik material terhadap tampilan desain bangunan rumah. Perbedaan paling mencolok yang bisa diamati pada karakter material adalah bahwa material dari bahan-bahan konvensional menawarkan kesan alami dan tradisional. Sementara material dari bahan sintetis menawarkan kesan modern dan futuristik.

  6. Perkirakan anggaran, sesuaikan dengan dana yang tersedia

    Ada banyak pilihan desain carport, baik bentuk maupun strukturnya. ‘ARSITEK’ ‘RUMAH’ Oleh karenanya, biaya pembuatan carport pun bisa diutak-atik sesuai dengan anggaran yang tersedia. Jika menginginkan penggunaan material yang harganya cukup mahal, bisa dipilih konstruksi yang sederhana sehingga bisa menekan biaya struktur. Begitu juga sebaliknya, jika tuntutan desain mengharuskan dipilihnya sistem struktur yang rumit dan membutuhkan biaya cukup besar, biaya bisa ditekan dengan memilih material yang harganya relatif lebih murah.


*Disarikan dari buku ”21 Desain Atap Carport” yang ditulis oleh Nia Noorrahmah, 2007


Arsitek Jakarta Arsitek Desain Rumah Arsitek Bangun Rumah Arsitek Renovasi Rumah.Cari Arsitek Berpengalaman ? Jasa Desain Rumah ? Mau Bangun Rumah Baru ? Renovasi Rumah Lama ? Tenaga Arsitek , Mandor dan Tukang Berpengalaman dan Professional. Team Bangun Rumah Persada Indonesia. Info Denah Rumah, Gambar rumah, Model Rumah seperti di Tabloid Rumah, Majalah Rumah dan Web Rumah. website nya ada di : http://www.bangun-rumah.com

Thursday, April 22, 2010

Parallon

OUR MAIN PRODUCT!!!
Jual bahan bangunan / material bangunan / building berupa paralon ASIAVIN 1/2' AW Resin Murni
Jual bahan bangunan / material bangunan / building berupa paralon ASIAVIN 3/4' AW Resin Murni
Jual bahan bangunan / material bangunan / building berupa paralon ASIAVIN 2' AW Resin Murni
Jual bahan bangunan / material bangunan / building berupa paralon ASIAVIN 1 1/2' AW Resin Murni
Jual bahan bangunan / material bangunan / building berupa paralon ASIAVIN D 1 1/4'
Jual bahan bangunan / material bangunan / building berupa paralon ASIAVIN D 2 1/2'
Jual bahan bangunan / material bangunan / building berupa paralon ASIAVIN D 3'
Jual bahan bangunan / material bangunan / building berupa paralon INTRALON D 2 1/2' putih
Jual bahan bangunan / material bangunan / building berupa paralon INTRALON D 3' putih
Jual bahan bangunan / material bangunan / building berupa paralon INTRALON AW 1/2' Super Putih
Jual bahan bangunan / material bangunan / building berupa paralon INTRALON AW 1' Super Putih
"

Sunday, February 28, 2010

Parquete yang Hangat dan Natural

Lantai parquete (kayu) yang memberi kesan hangat, natural dan eksklusif makin banyak dipakai di rumah menengah atas.

Dulu yang dianggap mewah hanya lantai keramik atau marmer yang cling licin dan mengkilat. Karena itu rumah orang gedongan banyak memakainya. Rumah kelas bawah cukup lantai semen. Seiring perjalanan waktu, lantai kayu juga mulai populer di kalangan menengah atas. Istilahnya juga lebih keren: parquete. Harganya pun tidak murah dibanding penutup lantai lain.

Berbeda dengan lantai kayu jaman dulu yang dibuat dari bilah papan, lantai parquete diproduksi dari serutan atau partikel kayu yang dipadatkan dengan teknologi tinggi. Karena itu tampilannya bisa direkayasa lebih eksklusif. Gurat-gurat serat dan teksturnya misalnya, muncul ke permukaan sehingga mencuatkan kesan natural, hangat dan estetis.

Bentuknya bukan bilah kayu utuh melainkan panel-panel dengan berbagai ukuran dan warna, dengan ketebalan 8,5-10 mm. Karena itu parquete tak bisa dipasang membentang dan dipaku di atas kaso seperti lantai kayu di rumah-rumah panggung tradisional. Fungsi parquete sebenarnya adalah penutup lantai beton, lantai keramik, dan lain-lain.

Tingkat kekerasannya sama dengan kayu solid dan mampu menahan beban berat. Lantai ini juga diberi pelapis antigores, tahan api, dan tidak licin sehingga cocok untuk keluarga dengan banyak anak kecil atau orang lanjut usia. Lantai yang bahan bakunya melimpah di Indonesia ini sebagian besar masih diimpor. Sebutlah misalnya Elesgo HDM, Teka dan Mercury HDF, tiga merek lantai kayu bikinan Jerman.

BERLAPIS

Lantai parquete terdiri dari beberapa lapis yang dilaminating atau dilem satu sama lain. "Sistem berlapis itu membuat daya tahan lantai parquete sangat kuat. Risiko pemuaian atau susut pada lapis paling atas akan ditahan lapis kedua dan seterusnya," kata Bharata Sri Hambawa, Asisten Direktur PT Lantera Karya Aditama, sole agent Teka.

Parquet Teka misalnya, terdiri dari tiga lapis. Lapis pertama atau permukaan disebut face, lapis kedua (middle) arah seratnya berlawanan dengan serat kayu di atasnya, dan terakhir lapisan dasar (base). Dengan struktur seperti itu tingkat kekerasan Teka sangat memadai, kuat